BEGITU INDAHNYA ALLAH MENGAMBARKAN SURGA BAGI HAMBANYA
Dari Abi Hurairah r.a : Rasulullah s.a.w bersabda: “Berfirman Allah
a.w.j : Aku sediakan kepada hamba-hambaku yang soleh; apa yang tidak
pernah dilihat oleh mata,tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak
pernah terlintas dalam fikiran serta hati manusia” (Riwayat Bukhari dan
Muslim)
Wahai manusia, tidakkan kalian menginginkan keindahan surga yang
disediakan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang Islam dan shalih? Yang
belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik
dalam hati? Dapatkan kita bayangkan, tempat tinggal penghuni surga yang
dibangun Allah dengan tangan-Nya sendiri berbentuk istana, yang bahan
bangunannya adalah batu bata emas dan perak sebening kaca,
buah-buahannya lebih lembut dari keju, lebih manis dari madu,
sungai-sungai mengalirkan susu, madu, arak yang tak memabukkan, air
jernih yang tidak berubah rasanya, keelokkan wajah penghuninya bagai
bulan di malam purnama, kecantikan bidadarinya tak terbayangkan
jelitanya, mulusnya, putihnya, kemontokkan payudaranya, dipingit di
dalam kemah, belum pernah tersentuh oleh jin dan manusia, yang selalu
tersenyum dan mengucapkan kalimat yang menyenangkan suami mereka,
kendaraannya adalah unta dan kuda bersayap yang terbuat dari mutiara,
begitu pula tanah dan debunya, makanan dan minumannya adalah hidangan
istimewa yang tak terbayangkan kelezatannya, kasur dan permadaninya
adalah kasur tebal dan sutra halus, gelas dan piringnya terbuat dari
emas dan perak … ah sungguh sebuah janji yang tak pernah diingkari oleh
Yang Maha Rahman. Apalagi jika Allah menyingkap tirai-Nya, dan
terlihatlah wajah-Nya yang mulia, sebagai nikmat teragung bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman.
NAMA-NAMA SURGA
Surga memiliki nama-nama yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Di antaranya: Jannatul Firdaus yang merupakan tertinggi derajatnya, ia
terletak di bawah Arsy Ar-Rahman. Kemudia Jannatun Na’im (yang penuh
kenikmatan), Jannatu Adn, Darus Salam (negeri yang penuh keselamatan),
Jannatu Ma’wa dan Darul Khuldi.
SUNGAI-SUNGAI DI SURGA
Sungai di surga adalah sesuatu yang pasti, ia terus mengalir dan
tidak pernah berhenti, terletak di bawah ghuraf (mahligai),
istana-istana dan taman-taman penghuni surga. Sungai-sungai tersebut
berupa sungai madu, sungai khamer (arak) yang tidak memabukkan, sungai
susu dan sungai air jernih yang tidak pernah berubah rasanya.
Sungai-sungai surga memancar dari bagian atas surga, kemudian mengalir
turun ke bawah menuju ke semua tingkatan-tingkatan surga sebagai
tersebut dalam hadits shahih:
“… Sesungguhnya Firdaus itulah tempat terbaik dan tertinggi
derajatnya. Di atas Firdaus terdapat Arsy Allah, dan dari situ mengalir
sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari).
Mata air surga ada yang bernama salsabila, yang akan diberikan kepada
orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah (muqarrabin), sedang
para abrar (orang yang berbuat baik), maka Allah memberi mereka air yang
diberi campuran kafur (air dingin) yang aromanya wangi) dan
zanzabil/jahe (air hangat yang juga beraroma segar). (QS. Al-Insan: 5
dan 17).
MAHLIGAI DAN ISTANA SURGA
Mahligai dan istana surga terbuat dari emas dan mutiara terbaik yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang beriman disediakan di
surga, istana dari satu mutiara yang berongga. Panjangnya adalah 60 mil.
Di dalamnya terdapat pelayan-pelayan.”
YANG PERTAMA KALI MASUK SURGA
Yang pertama kali masuk surga adalah Rasulullah saw. dan Abu Bakar
Ash-Shiddiq. Kelompok pertama yang akan masuk surga tanpa hisab
berjumlah 70.000 orang. Mereka saling bergandengan tangan hingga masuk
surga semuanya. Wajah mereka seperti rembulan saat purnama. (HR. Bukhari
dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka adalah orang
yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah, tidak melakukan tathayyur
dan hanya bertawakkal kepada Rabb mereka.
Rasulullah saw. bersabda: “… adapun tiga orang yang pertama kali
masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh
dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan
namun ia menjaga diri dari meminta-minta.” (HR. Ahmad).
Orang-orang miskin akan masuk surga terlebih dahulu dari orang-orang
kaya karena mereka tidak memiliki sesuatu untuk dihisab. Selisih waktu
antara keduanya adalah 40 tahun. (HR. Muslim).
Ibnul Qayyim menyimpulkan bahwa tidak semua penduduk surga yang
pertama kali masuk surga akan lebih tinggi kedudukkannya dari yang
terakhir, boleh jadi yang terakhir kali mendapatkan derajat yang lebih
agung, semisal orang kaya yang pandai bersyukur dan bertaqarrub
kepada-Nya dengan berbagai kebajikan dan shadaqah. Ia lebih tinggi dari
orang fakir, karena sang fakir tidak mampu berbuat sebagaimana yang
diperbuat olehnya. (Hadiul Arwah, Ibnul Qayyim).
ANGIN DAN BAU SURGA
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak 100 tahun.
Ibnu Qayyim berkata: “Aroma surga itu ada dua macam: Pertama, aroma
yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa
dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma yang bisa diketahui dengan
panca indera seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis
kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari
tempat yang jauh atau tempat yang dekat. Adapun aroma surga di dunia,
maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Allah,
seperti para nabi dan rasul. Aroma yang dicium Anas bin Nadhir saat
berjihad sebelum ia syahid bisa dikategorikan pada aroma jenis ini.
Wallahu a’lam.
HUBUNGAN INTIM DI SURGA
Dalam menafsirkan firman Allah yang berbunyi: “Sesungguhnya penghuni
surga itu bersenang-senang dalam kesibukan.” (QS. Yaa Siin: 55).
Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al-Auzai’i dan Muqatil berkata: Kesibukan mereka adalah memecah keperawanan istri-istrinya.”
Rasulullah saw. bersabda tentang hubungan jimak para penghuni surga:
“Di surga, seorang mukmin diberi kekuatan sekian banyak menggauli
wanita.” (HR. Tirmidzi, shahih).
Abu Umamah berkata: “Rasulullah saw. pernah ditanya: “Apakah penghuni
surga melakukan hubungan suami istri?” Beliau saw. menjawab: “Penis
yang tidak pernah lemas, syahwat yang tidak pernah padam dan jimak demi
jimak.”
Sa’id bin Jubair pernah berkata: “Sesungguhnya nafsu syahwat
(penduduk surga) mengalir dalam tubuhnya selama 70 tahun. Selama waktu
itu ia merasakan kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena
kewajiban mandi jinabat. Mereka tidak merasakan loyo atau kekuatannya
menurun. Justru hubungan seksual mereka mencapai kenikmatan dan
kepuasan.” Wallahu a’lam bish shawab.
BANGUNAN SURGA
Bangunannya terbuat dari batu bata emas dan perak, adukkannya
beraroma kesturi yang sangat harum, kerikilnya terbuat dari mutiara
lu’lu dan yaquth dan tanahnya terbuat dari za’faran, seperti tepung
putih yang beraroma kesturi. Di antara bentuk bangunannya adalah
kubah-kubah indah yang terbuat dari mutiara. Rasulullah menjanjikan
barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat sehari semalam, maka Allah akan
membangunkan sebuah rumah untuknya di surga .
DERAJAT DI SURGA
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya di surga terdapat 100
tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak
antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara
langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah surga
Firdaus …” (HR. Bukhari).
Tempat tertinggi di surga adalah al-wasilah yang terletak di surga
tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seseorang, yaitu Rasulullah saw.
BUAH-BUAHAN DAN TANAMAN DI SURGA
Buah-buahan di surga banyak yang serupa dengan buah-buahan di dunia,
dilihat dari bentuk dan namanya, bedanya bahwa di surga buah tersebut
tidak layu, busuk, tua atau mengecil dan berkurang sebagaimana buah yang
di dunia. Di antara nama buah yang disebut dalam Al-Qur’an adalah
delima dan anggur (QS. Ar-Rahman: 68).
Ibnu Abbas berkata: “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik
buah-buah surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia
dapat mengambil mana yang ia sukai.”
Ia juga berkata: “Buah-buahan di surga seperti anggur, ia lebih putih
dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari tepung dan di
dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di surga, setelah benihnya
disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap panen saat itu juga.” (HR.
Bukhari).
KEADAAN PARA PENGHUNI SURGA
Para penghuni surga, mulus, tampan dan bercelak, mereka akan
senantiasa muda dan pakaiannya tidak pernah lusuh. Golongan pertama yang
masuk surga kelihatan seperti bulan purnama. Mereka tidak pernah
kencing dan berak. Mereka tidak beringus dan meludah. Sisir mereka
terbuat dari emas dan bejananya terbuat dari misk. Dan perasapannya
terbuat dari kemenyan.
Para penghuni surga kebanyakan adalah orang miskin dan lemah.
Rasulullah saw. adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga.
(HR. Muslim).
Di antara ciri penghuni surga adalah sebagaimana sabda Nabi saw.:
“Maukah aku tunjukkan tentang penghuni surga? Ia adalah orang yang lemah
dan merendahkan diri (tawadhu). Jika ia bersumpah atas nama Allah,
pasti Allah memperkenankan sumpahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Yang terbanyak dari penghuni surga adalah umat Nabi Muhammad saw,
Rasulullah menyebutkan bahwa penghuni surga berjumlah 120 shaf (barisan)
dan ummat Muhammad berjumlah 80 shaf dari 120 shaf tadi (2/3 penduduk
surga).
BIDADARI SURGA, PESONA DAN KECANTIKANNYA
Bidadari surga adalah makhluk berkelamin wanita yang diciptakan Allah
untuk penghuni surga. Al-Qur’an dan Sunnah menggambarkan tentang
keindahan dan kesempurnaan penciptaan mereka. Digambarkan bahwa mereka
adalah bidadari yang cantik jelita, putih bersih, dipingit di dalam
kemah, senantiasa menundukkan pandangan. Allah menyebut mereka dengan
khairatun hisan (Bidadari yang baik dan cantik), mereka perawan, penuh
cinta dan sebaya, payudaranya montok dan kulitnya mulus. Dalam hadits
Bukhari disebutkan, kalau sekiranya salah seorang bidadari surga datang
ke dunia, pasti ia menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit
dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah
seorang wanita surga lebih baik dari pada dunia dan isinya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa bidadari tersebut diciptakan
Allah dari za’faran surga. Maka Ibnu Qayyim berkomentar: “Jika
penciptaan manusia yang tergolong makhluk yang paling sempurna
diciptakan dari bahan baku berupa tanah, kemudian berubah menjadi sosok
yang paling bagus. Maka bagaimana sosok yang diciptakan dari za’faran
yang ada di surga?”
YANG TERAKHIR KALI MASUK SURGA
Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah orang yang melintasi
titian, terkadang jalan dan terkadang merangkak dan terkadang dilalap
api hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk surga, namun ia
melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata kepadanya bahwa ia
akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya, hingga ia merasa
dipermainkan Allah. Namun Allah berfirman: “Itulah derajat penghuni
surga yang paling rendah kelasnya.” (sebagaimana yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim).
PINTU-PINTUNYA
Di dalam surga terdapat delapan pintu, di antaranya adalah pintu
Ar-Rayyan yang diperuntukkan bagi orang yang shaum. Seorang wanita yang
rajin shalat lima waktu dan shaum, lalu meninggal sedangkan suaminya
ridha, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun
yang ia sukai. Pintu surga senantiasa terbuka, orang yang shalat akan
masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan
yang bershadaqah akan masuk dari pintu shadaqah (HR. Bukhari Muslim).
Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga
hari. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti antara
Makkah dengan Bushra. (Muttafaq alaihi)
POHON, TAMAN DAN NAUNGAN DI SURGA
Di dalamnya terdapat pohon yang apabila seorang pengembara itu
berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun ia belum keluar dari
naungannya, pohon-pohonnya kekal dan buahnya dekat lagi rendah
menjuntai, sehingga mudah diambil. Seluruh pohon di surga batangnya
terbuat dari emas (Shahihul Jami’ 5523). Ibnu Abbas berkata, “Di antara
penghuni surga ada yang rindu kangen dengan hiburan di dunia. Lalu Allah
mengutus angin dan menggerak-gerakkan pohon tersebut, kemudian pohon
tersebut memberikan semua hiburan yang pernah ada di dunia”.
MAKANAN DAN MINUMAN DI SURGA
Penduduk surga akan dihidangkan makanan dan minuman lezat yang sangat
mengundang selera, apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan.
Rasulullah saw. bersabda, “Penghuni surga akan makan dan minum
enak-enak. Mereka tidak mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang
air besar dan tidak buang air kecil. Makanan mereka berubah menjadi
serdawa yang beraroma kesturi.” (HR. Muslim). Hidangan bagi mereka yang
pertama kali adalah daging hati ikan paus, kemudian disembelihkan
baginya sapi yang makanan sehari-harinya adalah rumput surga. (HR
Muslim). Adapun tempat makan dan minummereka berupa gelas dan piring
yang terbuat dari emas dan perak. Allah berfirman, “Dan diedarkan kepada
mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala bening laksana kaca.
Yaitu kaca-kaca yang terbuat dari erak yang telah diukir mereka dengan
sebaik-baiknya”. (QS. Al-Insan: 15-16)
SERUAN DI SURGA
Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata, “Sesungguhnya
sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita
sakit selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian
bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya”. (HR Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan: “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing”. (HR Al-Bukhari Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan: “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing”. (HR Al-Bukhari Muslim)
PEMANDANGAN LAIN DI SURGA
A. Para penghuni surga akan dihiasi dengan gelang emas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, mereka duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Lihat firman Allah pada
surat Al-Kahfi 30-31. Kasur surga adalah kasur tebal lagi empuk. Mereka
bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Lihat
QS Ar-Rahman 54 dan 76, al-Ghasyiyah: 13-16.
B. Kemah, ranjang dan sofa di surga. Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya bagi setiap orang mukmin di surga disiapkan kemah dari
suatu mutiara lu’lu yang berongga. Tingginya enam puluh mil. Di dalamnya
terdapat keluarganya dan orang beriman berjalan mengelilingi mereka.
Sebagian mereka tidak bisa melihat sebagian yang lain.” (HR Bukhari
Muslim). Allah ta’ala berfirman, mereka bertelekan di atas dipan-dipan
berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik
bermata jeli. (QS. Ath-Thur:20)
C. Pelayan di surga
Yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah wildanun Mukhalladun. Mereka adalah anak orang-orang muslim yang meninggal sewaktu kecil. Allah ta’ala berfirman, “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir”. (QS. Al-Waqi’ah: 17-18)
Yang senantiasa sibuk melayani para penghuni surga adalah wildanun Mukhalladun. Mereka adalah anak orang-orang muslim yang meninggal sewaktu kecil. Allah ta’ala berfirman, “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir”. (QS. Al-Waqi’ah: 17-18)
D. kendaraan mereka adalah kuda dan unta bersayap yang terbuat dari
Mutiara yaquth.
Mutiara yaquth.
PASAR DI SURGA
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang
didatangi penghuni surga setiap hari jum’at. Angin utara berhembus dan
menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan
dan menarik. Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang menemui istrinya
masing-masing. Istri-istri mereka berkata, “Demi Allah, Anda kok semakin
tampan dan ganteng saja. Mereka menjawab, “Kalian juga semakin cantik
dan ayu”. (HR. Muslim)
Surga adalah tempat kembali bagi mereka yang memperhatikan ayat-ayat
Al-Qur’an, menta’ati perintah-perintah Allah dan hidup demi mencari
ridha Allah. Di dalamnya, mereka hidup kekal dan mendapatkan apa yang
mereka inginkan. Di dalam surga, manusia bisa menikmati dengan segera
segala keindahan yang disukainya, dan kapanpun bebas melakukan apa yang
diinginkannya. Di surga, terdapat segala sesuatu yang dikehendaki
manusia, bahkan lebih dari itu. Pahala berlimpah yang diterima
orang-orang yang beriman disebutkan dalam ayat-ayat berikut:
“Hamba-hambaku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini; tidak pula kamu bersedih hati.
Yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka yang dahulunya berserah diri.
Masuklah kamu dan istri-istri kamu ke dalam surga, dan bergembiralah.
Diedarkan kepada mereka piring-piring dan piala dari emas, dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan hati dan sedap dipandang mata. Dan kamu kekal di dalamnya.
“Hamba-hambaku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini; tidak pula kamu bersedih hati.
Yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka yang dahulunya berserah diri.
Masuklah kamu dan istri-istri kamu ke dalam surga, dan bergembiralah.
Diedarkan kepada mereka piring-piring dan piala dari emas, dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan hati dan sedap dipandang mata. Dan kamu kekal di dalamnya.
Itulah surga yang akan diwariskan kepadamu untuk amal-amal yang dahulu engkau kerjakan”. (Surat Az-Zukhruf: 68-72)
Siapa Saja Yang Masuk Ke dalam Surga?
“…Allah menanamkan kedalam hati mereka keimanan dan menguatkan
mereka dengan pertolongan yang datang dari padaNya. Dan Allah masukkan
mereka kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa
puas terhadapNya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung”. (Surat Al-Mujadilah: 22)
Sifat-sifat lain dari orang beriman, yang karenanya Allah menjanjikan
surga kepada mereka, dinyatakan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
- mereka yang beriman dan melakukan amal saleh (Surat Al-Baqarah: 25),
- mereka yang selalu takut (taqwa) kepada Allah (Surat Ali ‘Imran: 15),
- mereka yang menahan amarahnya (Surat Ali ‘Imran: 134),
- mereka yang tidak meneruskan perbuatan kejinya (Surat Ali ‘Imran: 135),
- mereka yang menta’ati Allah dan RasulNya (Surat an-Nisa: 13),
- mereka yang tetap mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-rasul Allah dan membantunya (Surat Al-Ma‘idah: 12),
- mereka yang sungguh-sungguh dalam berbuat kebenaran (Surat Al-Ma‘idah: 119),
- mereka yang beramal baik (Surat Yunus: 26),
- mereka yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhannya (Surat Hud: 23),
- mereka yang bertaubat (Surat Maryam: 60),
- mereka yang memelihara amanat dan janjinya (Surat Al-Muminun: 8),
- mereka yang tetap melaksanakan shalat (Surat Al-Muminun: 9),
- mereka yang berlomba-lomba dalam kebaikan (Surah Fatir: 32),
- mereka yang kembali kepada Allah dengan taubat yang tulus (Surat Qaf: 32),
- mereka yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah meskipun Dia tidak kelihatan, dan datang dengan hati yang taubat. (Surah Qaf: 33).